Jumat, 12 Oktober 2012

Apa kabar Tapos? (bagian 1)

Saya harap membaca nama “Tapos” tak lantas menggiring Anda semua pada peternakan sapi milik keluarga Cendana.  Tapos yang ini berbeda jauh letaknya, walau masih dalam satu wilayah Kabupaten Bogor.

Seperti yang tertera di judul, sebenarnya saya juga punya pertanyaan yang sama.  Rasanya sudah cukup lama saya (secara pribadi) tak pernah berkunjung ke tempat ini lagi.  Padahal kalau diingat-ingat kampung kecil di kaki Gunung Salak ini memiliki arti tersendiri bagi bagi organisasi maupun saya sendiri.  Kampung ini berada di sebuah desa, yaitu di Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk.


Cukup banyak kejadian dan kegiatan penting Telapak terjadi di kampung ini sejak tahun 1996.  Dua tahun kemudian keluarga saya pun berkenalan dengan Kampung Tapos, saat beberapa orang warga Tapos hadir di pernikahan saya dengan membawa bingkisan pisang dan hasil bumi.

Selain dekat secara emosional, kampung ini pun tidak jauh jangkauannya dari Bogor.  Bila ditarik garis lurus di atas peta, maka jaraknya dari Bogor hanya sekitar 12 km saja.  Bila kita menggunakan kendaraan umum, maka Tapos dapat ditempuh dalam waktu (paling lama 2 jam) dari pusat Kota Bogor.  Begitu mudahnya hingga saya lebih menyukai menggunakan sepeda motor untuk mencapai Tapos.

Secara kebetulan saya mampu memaksa diri dan meluangkan waktu di sela kesibukan kerja untuk (kembali) berkunjung ke Tapos.  Pada saat yang sama, seorang teman ternyata juga memiliki keinginan untuk berkunjung ke Tapos.  Klop sudah ... kami berdua kembali datang ke Tapos pada hari Kamis, 11 Oktober 2012.  Sayangnya kami berdua tak memiliki kemewahan waktu untuk bisa berlama-lama di kampung ini.  Datang di pagi hari dan selepas adzan dzuhur kami pun meluncur pulang ke tempat kerja masing-masing di Bogor.

Lalu apa yang terjadi dengan Kampung Tapos sekarang ini?

Sabar bos ... ojo kesusu
[kalau kata orang Jawa].  Ceritanya saya sengaja simpan untuk posting selanjutnya yaa ....  


[BERSAMBUNG]

0 komentar: