Kamis, 06 September 2012

Seren Taun 644 (kabar #3)


Hari ini acara puncak Seren Taun.  Puncak acara ditandai dengan upacara adat Ngadiukeun (memasukkan padi) ke dalam leuit (lumbung) si Jimat oleh warga kasepuhan.  Upacara ini diiringi oleh kesenian musik tradisional rengkong, dogdog lojor dan debus

Semenjak kasepuhan berdiri 644 tahun yang lalu, telah terjadi 17 tahun swasembada pangan, termasuk tahun ini.  Kini setidaknya terdapat 8 ribu buah leuit di kasepuhan.  Panen padi tahun ini telah mengalami peningkatan dibandingkan panen-panen sebelumnya, sehingga diperkirakan hasil panen ini tidak akan habis dalam 2 tahun ke depan. 

Dari ribuan orang warga kasepuhan saat ini, setidaknya sekitar 60% mendiami wilayah Kabupaten Lebak, 30% berada di Kabupaten Sukabumi dan 10%-nya berada di wilayah Kabupaten Bogor.

Ki Upat, juru bicara Kasepuhan CIptagelar menerangkan bahwa masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar masih belum merasa nyaman mengelola lahan di wilayah ini.  Hambatan utamanya adalah tidak adanya pengakuan atas hak adat.  Selain itu dukungan Pemerintah juga masih minim, terutama atas pembangunan jalan yang mengakibatkan terbatasnya akses warga masyarakat.

Acara Seren Taun ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Kabupaten Lebak, Pemerintah Provinsi Banten, Balai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, KODIM 0607 Sukabumi dan Kepolisian Sukabumi. 

Acara pesta rakyat berlangsung hingga hari Senin (3 September 2012) dan kemudian ditutup dengan acara Rasulan.
Pesan dari Kosar: ".... saya sedang dalam perjalanan pulang ke Cipeuteuy, salam dari Abah dan Emak"

0 komentar: