"Pagi itu, rumah Abah Uum Sukma Wijaya ramai dikunjungi orang. Lantunan musik sunda yang dimainkan warga kasepuhan, seakan menyambut Incu Putu (warga) Kasepuhan Ciptamulya yang datang membawa hasil panen mereka. "
Minggu, 6 Juni 2010, Kasepuhan Ciptamulya mengadakan "Pongokan" atau musyawarah adat untuk persiapan upacara seren taun. Acara ini sekaligus untuk mengumpulkan sumbangan dari warga kasepuhan. Setiap Kepala Keluarga (KK) menyumbang 60 ribu rupiah untuk upacara adat yang akan dilaksanakan pada 26 Juni mendatang.
Para Olot Lembur juga datang dan melaporkan perkembangan "jiwa" di daerah masing-masing (Bisa dikatakan sensus).
Sensus ala Kasepuhan Ciptamulya
Sensus atau juga disebut cacah jiwa adalah sebuah proses mendapatkan informasi deskriptif tentang anggota sebuah populasi, tidak hanya populasi manusia (wikipedia). Kasepuhan Ciptamulya mempunyai cara tersendiri dalam men-sensus warganya. Mereka dapat mengetahui perkembangan warga dan hasil penen pertanian dengan sistem adat yang ada.
Setiap incu putu (warga) Kasepuhan Ciptamulya, diwajibkan membayar Rp. 1,000 setiap "jiwa" pertahun. Yang dimaksud "jiwa" disini meliputi;
1. Orang (anggota keluarga), dihitung per individu
2. Binatang ternak (Berkaki empat), Dihitung per ekor.
3. Kendaraan (Mobil, motor, dll), Dihitung per item atau jumlah kendaraan.
Olot Lembur mencatat "jiwa" yang harus dibayar dari setiap kk. Selain itu, juga dicatat hasil panen per keluarga. Hasilnya dilaporkan ke Abah pada saat Pongokan.
Dari hasil perhitungan, incu putu Kasepuhan Ciptamulya pada tahun ini berjumlah 11,235 jiwa dari 2,589 kk. Olot Lembur menghitung "jiwa" yang akan dilaporkan
Sekilas tentang Kasepuhan Ciptamulya
Secara administrasi, pusat pemerintahan Kasepuhan Ciptamulya berada di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dipimpin oleh seorang kepala adat yaitu; Abah Uum Sukma Wijaya. Secara adat, Kasepuhan Ciptamulya masih satu wilayah dengan Kasepuhan Sinarresmi dan Kasepuhan Ciptagelar.
Ketiga kasepuhan ini merupakan pecahan dari Kasepuhan Ciptarasa dengan ketua adat adalah Abah Arja. Setelah Abah Arja mangkat, ketiga anaknya membentuk kasepuhan baru yaitu;
- Kasepuhan Ciptagelar
- Kasepuhan Sinarresmi
- Kasepuhan Ciptamulya
Saat ini, Abah Uum Sukma Wijaya menjadi ketua adat (Olot) di Kasepuhan Ciptamulya. Dalam menjalankan pemerintahan, Abah dibantu oleh wakil (Olot Lembur) di setiap daerah (kampung / desa) yang berada di wilayah adat Kasepuhan Ciptamulya.
Rabu, 09 Juni 2010
Pongokan dan Sensus ala Kasepuhan Ciptamulya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar